Konsep Indonesia (KonsepIndo) Research & Consulting

Rilis Survei Konsep Indonesia: Peta Akhir Jelang Pencoblosan, Meneropong Siapa Pemenang Pilkada Sumsel 2018

Rilis Survei Konsep Indonesia: Peta Akhir Jelang Pencoblosan, Meneropong Siapa Pemenang Pilkada Sumsel 2018

11 Juni 2018
|
Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [4.25 MB]

Dalam pemilihan langsung, keberhasilan calon kepala daerah tergantung pada seberapa ia dikenal, disukai dan dipilih. Pada akhirnya kunci keberhasilan dan kemenangan kandidat dalam Pilkada ditentukan oleh pemilih. Karena itu, kandidat yang akan maju dalam Pilkada perlu mengenali terlebih dahulu seberapa ia dikenal, disukai, dan seberapa banyak ia diinginkan oleh pemilih untuk menjadi kepala daerah.

Survei Peta Akhir Jelang Pencoblosan, Meneropong Siapa Pemenang Pilkada Sumsel 2018 dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari beberapa faktor utama dalam perilaku pemilih yang diharapkan berguna dalam menjelaskan probabilitas keterpilihan kandidat.

1. Populasi survei ini adalah seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Selatan yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
2. Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 620 responden dengan margin of error sebesar ± 4,0 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
3. Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu kelurahan / desa yang terdiri hanya 10 responden.
4. Quality control secara random sebanyak 20 persen dari total sampel dilakukan oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
5. Waktu wawancara lapangan 1 – 6 Juni 2018.

TEMUAN POPULARITAS:
Peta popularitas kandidat 2 minggu menjelang pemungutan suara 27 Juni mendatang tampaknya tidak mengalami perubahan signifikan. Survei Periode Juni ini memperlihatkan, sejauh ini Herman Deru merupakan calon Gubernur paling populer dibanding tiga nama lainnya. Pengenalan Herman Deru telah mencapai 92.4 persen dengan kesukaan sebesar 71.0 persen. Adapun popularitas 3 Cagub lainnya, antara lain : Saifuddin Aswari Rivai dikenal 50.3 persen disukai 50.2 persen, Ishak Mekki dikenal 79.8 persen disukai 62.9 persen dan Dodi Reza Alex dikenal 79.5 persen disukai 61.0 persen.

Tidak berbeda jauh, peta popularitas calon Wakil Gubernur juga tidak banyak mengalami perubahan. Mawardi Yahya meski paling populer ketimbang Cawagub lain namun popularitasnya belum paripurna. Pada periode ini Mawardi dikenal  sebesar 52.5 persen dengan kesukaan 62.8 persen. Adapun 3 nama lainnya, Irwansyah dikenal 27.4 persen dengan kesukaan 40.3 persen, Yudha Pratomo dikenal 26.4 persen dan disukai 39.5 persen, serta Giri Ramanda Kiemas 38.8 persen dengan kesukaan 45.9 persen.

KETERPILIHAN PERSONAL:
Secara spontan (Top of Mind) Herman Deru masih unggul dan paling banyak dipilih seandainya Pilkada dilakukan saat survei berlangsung. Deru dipilih oleh sebanyak 27.5 persen. sementara itu, 3 Cagub lainnya: Dodi Reza Alex sebesar 17.5 persen, Ishak Mekki 7.4 persen dan Saifuddin Aswari Rivai 3.1 persen.
Demikian pula dengan elektabilitas pada pertanyaan tertutup dimana Deru masih berada di top elektabilitas, angkanya mencapai 29.1 persen. selebihnya Dodi Reza alex 22.6 persen, Ishak Mekki 9.3 persen, dan Aswari Rivai 5.3 persen.
Sementara itu untuk Calon Wakil Gubernur, Mawardi Yahya berada di top elektabilitas (top of mind) mencapai 21 persen. Adapun nama lainnya, Giri Ramdana sebesar 12.2 persen, Yudha Pratomo 5.1 persen dan Irwansyah 1.8 persen.
Demikian pula pada pertanyaan tertutup, komposisi calon tidak jauh berbeda dengan top of mind. Mawardi Yahya dipilih sebesar 24.4 persen, Giri Ramanda 16.1 persen, Yudha Pratomo 5.5 persen dan Irwansyah 3.7 persen

ELEKTABILITAS PASANGAN:
Untuk elektabilitas pasangan calon, pasangan Deru – Mawardi unggul atas 3 Paslon lainnya dengan tingkat elektabilitas mencapai sebesar 31.2 persen. Di belakang Deru – Mawardi dan terpaut sebanyak 6.3 poin, ada Dodi – Giri yang memperoleh sebesar 24.9 persen. Adapun dua Paslon lainnya, berada di urutan ke-3 dan ke-4, masing-masing yaitu  Mekki – Yudha dan Aswari – Irwansyah. Perolehan elektabilitas keduanya adalah Mekki – Yudha 9.1 persen dan Aswari – Irwansyah 4.9 persen.

Dukungan pemilih militan masing-masing Paslon pada periode survei ini mulai sedikit menguat meski belum signifikan. Survei menunjukan, dukungan pemilih militan Deru – Mawardi saat ini sebesar 18.8 persen dari 31. 2 persen elektabilitasnya. Sementara dukungan pemilih loyal Dodi – Giri sebesar 15.8 persen dari 24.9 persen elektabilitasnya, Pasangan Deru – Mawardi sejauh ini unggul di hampir sebagian besar segmentasi pemilih berdasarkan gender, agama, usia, suku, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Meski demikan Pasangan Dodi – Giri juga unggul di sejumlah sub segmen seperti pada pemilih Protestan dan Katolik, Pemilih usia 40-49 tahun, pemilih etnis Tionghoa, pemilih berpendidikan SD ke bawah, pemilih berpenghasilan 2 juta – 5 juta, dan pemilih berlatar belakang pekerjaan profesional.

Terkait dengan kecenderungan pemilih partai saat ini, Pasangan Deru – Mawardi sementara ini unggul di pemilih Gerindra, NasDem, PKS, Perindo, PAN, dan Hanura. Adapun pasangan Dodi – Giri sementara ini unggul di pemilih PKB, PDIP, Golkar dan PBB.

Berdasarkan distribusi Kabupaten/Kota, pasangan Deru-Mawardi unggul di 7 Kabupaten/Kota, antara lain Kota Palembang (39%), Kota Prabumulih (60%), Ogan Ilir (43.3%), Ogan Komering Ulu (40.0%, Ogan Komering Ulu Selatan (70.6%), dan Ogan Komering Ulu Timur (65.8%). Pasangan Dodi-Giri unggul di 4 Kabupaten/Kota, yaitu Muara Enim (40.0%), Musi Banyuasin (90%), Musi Rawas Utara (74.4%) dan PALI (50%).

PARTISIPASI PEMILIH:
Sebanyak 85.4 persen pemilih mengaku akan ikut memilih pada 27 Juni mendatang. Tidak hanya itu, 88.9 persen juga mengaku telah terdaftar sebagai pemilih dan namanya trcantum dalam DPT. Sebagian besar atau sebanyak 94.7 persen pemilih mengaku akan ikut memilih pada 27 Juni mendatang. Meski demikian, ada sebanyak 0.6 persen menyatakan tidak akan memilih, sebesar  0.6 persen. Alasan mereka tidak akan ikut memilih, lebih banyak karena memiliki urusan lain yang lebih penting.

Terkait ajakan Golput, ada 28.5 persen yang menyatakan tidak pernah kampanye Golput. Terkait hal itu, sebagian besar atau lebih tepatnya, sebanyak 60.5 persen menyatakan ketidaksetujuannya terhadap ajakan Golput.
Terkait kapan memutuskan untuk memilih Paslon,  sebagian besar atau sebesar 29 persen  menyatakan Jauh- jauh sebelum masa Kampanye.

Terkait dengan sikap publik terhadap Pilkada, 74.2 persen menyatakan percaya jika Pilkada Provinsi Sumatera Selatan bisa memperbaiki kehidupan mereka.

KESIMPULAN:

  1. Pilkada Sumsel akan berlangsung seru. Akan terjadi pertarungan ketat antara Paslon Deru-Mawardi melawan Paslon Dodi-Giri. Namun peluang tertinggi berada di tangan Deru – Mawardi karena unggul dalam elektabilitas dengan selisih 6,3 persen dari Dodi – Giri. Tidak mudah mengejar selisih setinggi itu di sisa waktu dua minggu ke depan.
  2. Dua minggu jelang pencoblosan undecided voters masih tinggi, kemungkinan besar mereka akan terdistribusi kepada para penantang ketimbang kepada paslon yang diasosiasikan sebagai petahana. Kecenderungan pemilih yang menyukai petahana, tidak akan menunda keputusan memilih. Bisa saja kembali memilih petahana jika dipandang mampu menyelesaikan persoalan yang ada.
  3. Masa libur dan cuti idul fitri akan memberi jeda sekaligus kejutan. Paslon mana yang mampu bergerak meyakinkan pemilih di sisa waktu yang ada akan mendapat keuntungan. Jika kubu Deru mampu membangun diferensiasi dengan kubu Dodi maka akan menang banyak. Namun jika gagal memberi solusi atas permasalahan yang ada, maka kubu Dodi akan memetik keuntungan.