Konsep Indonesia (KonsepIndo) Research & Consulting

Setengah Babak Pilpres, Kegagalan The New Prabowo

Setengah Babak Pilpres, Kegagalan The New Prabowo

25 Desember 2018
|
0 Comments
|

Pengamat politik Konsepindo Research, Veri Muhlis Arifuzzaman, menilai istilah The New Prabowo dilontarkan Sandi lantaran ada kegelisahan atas sosok Prabowo yang selama ini dipandang menakutkan. “Wajar Sandi, yang kini jadi cawapres Prabowo, menginginkan perubahan. Dia mau Prabowo yang baru, yang berbeda dari yang dulu. Maunya Sandi, Prabowo yang baru adalah yang lebih cair dan mau mendengar, asyik, menghormati pihak lain, dan berorientasi mempersatukan, bukan memecah-belah,” jelas Veri.

Masalahnya, yang tampil adalah Prabowo lama yang garang, suka marah-marah, dan justru banyak menebar ketakutan. Kemudian, tak jarang keluar dari mulut Prabowo kata yang merendahkan, seperti kepada wartawan atau pekerja ojek online.

Ditambahkan Veri, gagalnya membentuk kesan Prabowo baru berpengaruh terhadap penambahan pendukung. Elektabilitas Prabowo sampai hari ini masih berada di bawah 50 persen. Ia menilai lebih baik tim BPN banyak mengkampanyekan program dibanding menjual image baru Prabowo.

Selengkapnya Baca: Detik X